Tampilkan postingan dengan label intensif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label intensif. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Maret 2013

MEMBACA INTENSIF

                                                      KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF


1.    Pengertian Membaca
Keterampilan belajar yang pertama dan utama yang perlu dikuasai oleh setiap peserta didik ialah membaca. Dalam hal ini adalah membaca buku pelajaran dan berbagai sumber pengetahuan lainnya seperti misalnya ensiklopedia dan majalah ilmiah. Membaca adalah serangkaian kegiatan pikiran seseorang yang di lakukan dengan penuh perhatian untuk memahami sesuatu keterangan yang di sajikan kepada indera penglihatan dalam bentuk lambang huruf dan tanda lainnya, jadi membaca bukanlah kegiatan mata memandang serangkaian kalimat dalam bahan bacaan, melainkan terutama adalah kegiatan pikiran memahami suatu keterangan melalui indera penglihatan.

Membaca merupakan suatu kegiatan belajar mahasiswa yang paling banyak memakan waktu dan memerlukan pemikiran sepenuhnya. Dengan keterampilan membaca buku setiap mahasiswa akan dapat memasuki dunia keilmuan yang penuh pesona, memahami khazanah kearifan yang banyak hikmat, dan mengembangkan berbagai kepandaian lainnya yang amat berguna untuk kelak mencapai sukses dalam kehidupan. Kegiatan membaca yang dilakukan secara terampil akan membukakan jendela pengetahuan yang luas, gerbang kearifan yang dalam, dan lorong keahlian yang lebar dimasa depan.

Kegiatan membaca tidak dapat diganti dengan sesuatu kegiatan lainnya. Seseorang mahasiswa tidak mungkin lulus dari perguruan tinggi tanpa membaca buku. Ia mungkin saja dapat lulus dari 1-2 mata pelajaran hanya dengan menghapal kitab soal-jawaban. Tetapi, sudah pasti mahasiswa itu tidak akan menjadi seorang sarjana yang bermutu tinggi tanpa membaca sendiri dengan jerih payah puluhan buku dengan isi yang mencapai jutaan kata.

Keterampilan membaca tidak hanya amat diperlukan di perguruan tinggi saja, melainkan kelak telah selesai pendidikan tinggi dan bekerja dalam masyarakat juga masih diperlukan. Dalam kehidupan masyarakat seorang yang telah terlatih menjadi seorang pembaca yang efisien mempunyai berbagai keunggulan di bandingkan dengan orang kebanyakan, karena ia dapat membuat hidupnya kaya dengan pengetahuan, penuh arti, dan luas cakrawalanya. Seorang pembaca yang efisien menunjukan 4 ciri sebagai berikut:

a.    Mempunyai kebiasaan membaca yang baik, misalnya memusatkan perhatian secara sungguh-sungguh ketika membaca (tidak sambil mendengar radio) atau duduk tegak pada meja belajar (tidak membaca sambil tiduran di atas sofa atau tiduran sambil membaca).

b.    Membaca secara cepat.

c.    Dapat menangkap dan memahami isi dari bahan bacaannya.

d.    Seusai membaca dapat mengingat butir-butir gagasan utama dari bahan bacaannya.



2.    Jenis-jenis Membaca

Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu melakukan kegiatan membaca, maka proses membaca dapat dibedakan menjadi :

a.    Membaca Nyaring

Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.

b.  Membaca Dalam Hati

Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.. Secara garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua (I) membaca ekstensif dan (II) membaca intensif.  Berikut penjelasan secara rinci kedua jenis membaca tersebut :

1) Membaca Ekstensif,

Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi :

a)    Membaca Survai (Survey Reading). Membaca survai adalah kegiatan membaca untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan pendahuluan dalam membaca ekstensif.

b)    Membaca Sekilas. Membaca sekilas atau membaca cepat adalah kegiatan membaca dengan mengandalakan kecepatan gerak mata dalam melihat dan memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat.

c)    Membaca Dangkal (Superficial Reading). Membaca dangkal pada hakekatnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca jenis ini biasanya dilakukan seseorang membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kesenangan, kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.





2) Membaca Intensif.

Membaca intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kita kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif adalah :

(a)  Membaca Telaah Isi meliputi :

(1)  Membaca Teliti. Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.

(2)  Membaca Pemahaman. Membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction).

(3)  Membaca Kritis. Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.

(4)  Membaca Ide. Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.

(5)  Membaca Kreatif. Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.

3.    Hakikat Membaca Intensif
Membaca intensif atau intensif reading adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari.  Kuesioner, latihan pola-pola kalimat, latihan kosa kata, telaah kata-kata, dikte dan diskusi umum merupakan bagian dari teknik membaca intensif. Teks-teks bacaan yang benar-benar sesuai dengan maksud ini haruslah dipilih oleh sang guru, baik dari segi bentuk maupun dari segi isinya. Para pelajar atau mahasiswa yang berhasil dalam tahap ini secara langsung akan berhubungan dengan kualitas serta keserasian pilihan bahan bacaan tersebut.
Tujuan membaca intensif yaitu untuk mengembangkan keterampilan membaca secara detail dengan menekankan pada pemahaman kata, kalimat, pengembangan kosakata, dan juga pemahaman keseluruhan isi wacana.
Membaca intensif bukanlah hakekat keterampilan-keterampilan yang terlihat yang paling diutamaan atau yang paling menarik perhatian kita, tetapi hasil-hasilnya.; dalam hal ini suatu pengertian, suatu pemahaman yang mendalam serta terperinci terhadap tanda-tanda hitam atau aksara di atas kertas.