KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF
1. Pengertian
Membaca
Keterampilan belajar yang pertama dan utama yang perlu dikuasai oleh setiap
peserta didik ialah membaca. Dalam hal ini adalah membaca buku pelajaran dan
berbagai sumber pengetahuan lainnya seperti misalnya ensiklopedia dan majalah
ilmiah. Membaca adalah serangkaian kegiatan pikiran seseorang yang di lakukan
dengan penuh perhatian untuk memahami sesuatu keterangan yang di sajikan kepada
indera penglihatan dalam bentuk lambang huruf dan tanda lainnya, jadi membaca
bukanlah kegiatan mata memandang serangkaian kalimat dalam bahan bacaan,
melainkan terutama adalah kegiatan pikiran memahami suatu keterangan melalui
indera penglihatan.
Membaca merupakan suatu kegiatan belajar mahasiswa yang paling banyak
memakan waktu dan memerlukan pemikiran sepenuhnya. Dengan keterampilan membaca
buku setiap mahasiswa akan dapat memasuki dunia keilmuan yang penuh pesona,
memahami khazanah kearifan yang banyak hikmat, dan mengembangkan berbagai
kepandaian lainnya yang amat berguna untuk kelak mencapai sukses dalam
kehidupan. Kegiatan membaca yang dilakukan secara terampil akan membukakan
jendela pengetahuan yang luas, gerbang kearifan yang dalam, dan lorong keahlian
yang lebar dimasa depan.
Kegiatan membaca tidak dapat diganti dengan sesuatu kegiatan lainnya.
Seseorang mahasiswa tidak mungkin lulus dari perguruan tinggi tanpa membaca
buku. Ia mungkin saja dapat lulus dari 1-2 mata pelajaran hanya dengan
menghapal kitab soal-jawaban. Tetapi, sudah pasti mahasiswa itu tidak akan
menjadi seorang sarjana yang bermutu tinggi tanpa membaca sendiri dengan jerih
payah puluhan buku dengan isi yang mencapai jutaan kata.
Keterampilan membaca tidak hanya amat diperlukan di perguruan tinggi saja,
melainkan kelak telah selesai pendidikan tinggi dan bekerja dalam masyarakat
juga masih diperlukan. Dalam kehidupan masyarakat seorang yang telah terlatih
menjadi seorang pembaca yang efisien mempunyai berbagai keunggulan di
bandingkan dengan orang kebanyakan, karena ia dapat membuat hidupnya kaya
dengan pengetahuan, penuh arti, dan luas cakrawalanya. Seorang pembaca yang
efisien menunjukan 4 ciri sebagai berikut:
a. Mempunyai kebiasaan membaca yang baik, misalnya
memusatkan perhatian secara sungguh-sungguh ketika membaca (tidak sambil
mendengar radio) atau duduk tegak pada meja belajar (tidak membaca sambil
tiduran di atas sofa atau tiduran sambil membaca).
b. Membaca secara cepat.
c. Dapat menangkap dan memahami isi dari bahan
bacaannya.
d. Seusai membaca dapat mengingat butir-butir gagasan
utama dari bahan bacaannya.
2.
Jenis-jenis
Membaca
Ditinjau dari segi terdengar atau
tidaknya suara pembaca waktu melakukan kegiatan membaca, maka proses membaca
dapat dibedakan menjadi :
a.
Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan
membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi
yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang
disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun
pengalaman penulis.
b. Membaca Dalam Hati
Membaca
dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi
bacaan yang dibacanya.. Secara garis besar, membaca dalam hati
dapat dibedakan menjadi dua (I) membaca ekstensif dan (II) membaca intensif. Berikut
penjelasan secara rinci kedua jenis membaca tersebut :
1) Membaca
Ekstensif,
Membaca
ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi :
a) Membaca
Survai (Survey Reading). Membaca survai adalah kegiatan membaca untuk mengetahui
secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan
membaca survai merupakan pendahuluan dalam membaca ekstensif.
b) Membaca
Sekilas. Membaca sekilas atau membaca cepat
adalah kegiatan membaca dengan mengandalakan kecepatan gerak mata dalam melihat
dan memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi secara cepat.
c) Membaca
Dangkal (Superficial Reading). Membaca dangkal pada hakekatnya bertujuan untuk memperoleh
pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu
bahan bacaan. Membaca jenis ini biasanya dilakukan seseorang membaca demi
kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kesenangan, kegembiraan
sebagai pengisi waktu senggang.
2) Membaca Intensif.
Membaca
intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk
menyerap apa yang seharusnya kita kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif
adalah :
(a) Membaca
Telaah Isi meliputi :
(1)
Membaca
Teliti. Membaca jenis ini sama pentingnya
dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan
yang disukai.
(2)
Membaca
Pemahaman. Membaca
pemahaman (reading for understanding)
adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang standar-standar
atau norma-norma kesastraan (literary
standards), resensi kritis (critical
review), dan pola-pola fiksi (patterns
of fiction).
(3)
Membaca
Kritis. Membaca
kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam,
evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna
baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.
(4) Membaca Ide. Membaca
ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta
memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
(5)
Membaca
Kreatif. Membaca
kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap makna
tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil
membacanya untuk kehidupan sehari-hari.
3.
Hakikat Membaca Intensif
Membaca
intensif atau intensif reading adalah studi seksama, telaah teliti, dan
penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas
yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Kuesioner, latihan pola-pola kalimat, latihan
kosa kata, telaah kata-kata, dikte dan diskusi umum merupakan bagian dari
teknik membaca intensif. Teks-teks bacaan yang benar-benar sesuai dengan maksud
ini haruslah dipilih oleh sang guru, baik dari segi bentuk maupun dari segi
isinya. Para pelajar atau mahasiswa yang berhasil dalam tahap ini secara
langsung akan berhubungan dengan kualitas serta keserasian pilihan bahan bacaan
tersebut.
Tujuan
membaca intensif yaitu untuk mengembangkan keterampilan membaca secara detail
dengan menekankan pada pemahaman kata, kalimat, pengembangan kosakata, dan juga
pemahaman keseluruhan isi wacana.
Membaca intensif bukanlah hakekat keterampilan-keterampilan
yang terlihat yang paling diutamaan atau yang paling menarik perhatian kita,
tetapi hasil-hasilnya.; dalam hal ini suatu pengertian, suatu pemahaman yang
mendalam serta terperinci terhadap tanda-tanda hitam atau aksara di atas
kertas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar