Rabu, 13 Maret 2013

Keterampilan Menulis Paragraf

Keterampilan Menulis Paragraf

Menulis (jawaban ujian tertulis, makalah, buku, atau surat) adalah bentuk-bentuk komunikasi tertulis yang berbeda dari komunikasi lisan tatap muka.  Kominikasi tertulis ini lebih rumit karena si komuikator tidak bertatap muka langsung dengan fihak yang diajak berkomunikasi. bahkan keduanya bisa terpisah oleh waktu berabad-abad (sebagai contoh, karya Ibnu Sina). Karena itu, setiap orang yang ingin mengomunikasikan gagasan (isi fikiran) nya secara tertulis perlu memiliki ketrampilan menulis yang efektif.  Dengan demikian, dia dapat menyampaikan gagasannya secara jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahfahaman. Dalam komunikasi lisan, pendengar bisa bertanya kepada pembicara apabila dia kurang memahami apa yang dimaksud pembicara.  Hal ini sulit dilakukan dalam komunikasi tertulis.

Unsur dasar dalam komunikasi tertulis adalah paragraf.  Kalau setiap paragraf itu secara internal efektif dan disusun secara efektif pula, maka karangan tertulis tersebut akan efektif pula.  Demikian pula sebaliknya.

Definisi paragraf adalah bagian dari karangan berupa untaian kalimat berstruktur yang berisi gagasan dasar yang diungkapkan dalam kalimat topik dan sejumlah gagasan pengembang yang diungkapkan dalam kalimat-kalimat pengembang.
Banyak orang salah dalam mengertikan paragraf karena terkecoh oleh cara penulisan paragraf yang biasanya kalimat pertama menjorok ke dalam beberapa ketukan (space bar) dari margin kiri atau adanya spasi antara paragraf satu dengan yang lain. Cara penulisan tersebut bukanlah penanda yang hakiki sebuah paragraf.

Bagian-bagian suatu paragraf

    Paragraf adalah sekumpulan kalimat yang saling terkait satu sama lain.  Paragraf yang efektif hanya mempunyai satu fokus, yaitu topik yang akan dibicarakan dalam paragraf tersebut.

    Para penulis yang baik selalu mengemukakan gagasan atau isi fikirannya secara jelas dan teratur.  Mereka selalu mempunyai satu fokus yang jelas dalam setiap paragrafnya.   Dalam teori mengarang, kalimat yang berisi fokus paragraf itu disebut kalimat topik.

    Suatu paragraf yang baik terdiri atas tiga bagian: kalimat topik, kalimat pendukung, dan kalimat penutup.

Kalimat topik

    Dalam tulisan akademis, kalimat topik ini biasanya ditempatkan di bagian awal paragraf.  Ini dimaksudkan untuk menarik perhatian dan memudahkan pembaca memahami apa isi atau fokus paragraf itu.  Tentu saja penulis bebas menempatkan kalimat topik itu di mana saja, di tengah atau di akhir paragraf, bahkas secara tersirat sekalipun (terutama dalam karya sastra).
    Fungsi pokok kalimat topik ini adalah untuk memperkenalkan topik yang akan dibicarakan dalam paragraf tersebut.  Dengan demikian, pembaca secara mental siap atau memiliki antisipasi untuk menghadapi pembahasan dalam paragraf tersebut.
    Untuk menulis kalimat topik yang efektif, Anda harus merangkum secara mental apa isi paragraf yang akan Anda tulis itu.  Kemudian Anda tulis kalimat yang secara jelas menunjukkan isi paragraf itu kepada pembaca.

Contoh:
Ada dua alasan mengapa Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu negara terindah di dunia.  

    Kalimat ini secara jelas menunjukkan bahwa paragraf tersebut akan membicarakan dua alasan mengapa Indonesia bisa disebut sebagai salah satu negara terindah di dunia.  Kalimat topik dapat dibagi menjadi dua bagian: bagian topik dan bagian pengendali. Kata-kata ‘dua alasan’ itu disebut sebagai topiknya sementara kata-kata ‘terindah di dunia’ disebut sebagai pengendalinya (controlling idea).  Bagian pengendali ini berfungsi untuk mengendalikan pembahasan agar tidak melantur ke mana-mana.  Artinya ‘alasan’ itu terkait dengan ‘keindahannya’ bukan yang lain (misalnya tentang sistem politiknya, ekonominya, dan sebagainya).

Kalimat pendukung

    Kalimat topik yang diletakkan di awal paragraf biasanya diikuti oleh beberapa kalimat pendukung yang berfungsi untuk mengembangkan atau mendukung pernyataan yang dikemukakan dalam kalimat topik tersebut.  Pengembangan atau dukungan ini bisa berupa fakta, contoh, atau rincian.

Contoh:
Ada dua alasan mengapa Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu negara terindah di dunia.  Pertama, Indonesia mempunyai alam yang indah.  Di seluruh wilayah Indonesia dapat kita temui lembah, gunung, dan pantai yang menawan.  Ke dua, Indonesia juga terkenal karena keindahan keragaman budayanya.  Indonesia memiliki beragam suku bangsa dan agama yang masing-masing mempunyai budaya sendiri-sendiri,

    Kalimat ke dua sampai ke lima dalam paragraf di atas memberi penjelasan atau bukti pendukung bagi dua alasan keindahan Indonesia yang telah dikemukakan dalam kalimat topik.

Kalimat penutup

    Bagian terkahir paragraf adalah kalimat penutup.  Seperti namanya, kalimat ini berfungsi untuk mengakhiri atau menutup pembahasan dalam paragraf tersebut.  Kalimat penuup ini biasanya menjadi kalimat terakhir dalam paragraf.

    Kalimat penutup ini berfungsi untuk menekankan kembali isi pokok paragraf tersebut.  Dalam paragraf yang panjang, kalimat penutup ini penting sekali karena kalimat tersebut mengingatkan pembaca akan apa isi pokok paragraf yang baru saja dibacanya.

    Dalam menulis kalimat penutup ini, usahakan mengemukakan kembali isi pokok paragraf dengan susunan kata yang berbeda dari susunan kata dalam kalimat topik.  Hal ini dimaksudkan agar tidak membosankan pembaca karena membaca susunan kata yag sama berulang-ulang.

Contoh:
Ada dua alasan mengapa Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu negara terindah di dunia.  Pertama, Indonesia mempunyai alam yang indah.  Di seluruh wilayah Indonesia dapat kita temui lembah, gunung, dan pantai yang menawan.  Ke dua, Indonesia juga terkenal karena keindahan keragaman budayanya.  Indonesia memiliki beragam suku bangsa dan agama yang masing-masing mempunyai budaya sendiri-sendiri, Dua hal itulah yang membuat Indonesia dikenal sebagai salah satu dari negara terindah di dunia.



Persyaratan yang harus dipenuhi sebuah paragraf:

  1. Pada dasarnya paragraf merupakan kesatuan atau keutuhan pikiran yang lebih luas dari kalimat. Setiap paragraf mengandung satu gagasan dasar dan satu atau sejumlah gagasan pengembang. Gagasan dasar itu dikemukakan ke dalam kalimat topik. Dengan kata lain, dalam paragraf ada kalimat topik yang berisi gagasan dasar isi paragraf. Gagasan dasar dalam sebuah paragraf hanya satu sedangkan gagasan yang lain merupakan gagasan pengembang.
  2. Kegagalan penulis dalam menyusun paragraf adalah tidak adanya kalimat topik dan kalimat pengembang. Jika melihat sebuah paragraf yang berisi satu kalimat ada dua kemungkinan yaitu pertama, paragraf tersebut sebenarnya merupakan paragraf semu karena berisi gagasan pengembang sebagai bagian dari paragraf lain. Kedua paragraf tersebut berisi gagasan dasar yang belum dijabarkan ke dalam gagasan pengembang sehingga tidak dilengkapi dengan kalimat topik.
  3. Paragraf mempunyai kepaduan (koherensi) antar kalimat. Kepaduan berarti keserasian hubungan antar gagasan dalam paragraf yang berarti juga keserasian hubungan antar kalimat dalam paragraf. Keserasian tersebut menyebabkan alur gagasan atau informasi yang terungkap dalam paragraf menjadi lancar. Kelancaran akan memudahkan pembaca untuk memahami gagasan yang diungkapkan dalam paragraf.
  4. Selain mempunyai kepaduan (koherensi) paragraf mempunyai kekompakan (kohesi) yang diwujudkan oleh adanya bentuk-bentuk kalimat atau bagian kalimat yang cocok dalam paragraf. Kekompakan paragraf dipilah dalam dua kategori yaitu pertama, kekompakan struktural yang ditandai adanya hubungan struktur kalimat yang digunakan dalam paragraf yang kompak dan serasi. Salah satunya adalah pengulangan atau repetisi kalimat dalam pengungkapan gagasan yang berbeda. Selain itu, juga ditandai dengan penggunaan alat penggabung (konjungsi) hubungan antar kalimat seperti: karena itu, dengan demikian, jadi, oleh karena itu, singkatnya dan pendeknya. Kedua, adalah kekompakan leksikal yang ditandai oleh kata-kata yang digunakan dalam paragraf untuk menandai hubungan antar kalimat atau bagian paragraf, salah satunya adalah penggunaan kata pengganti seperti: dia, Beliau, tersebut, itu,dsb


Kesimpulan Keterampilan Menulis Paragraf

Ada empat persyaratan pembentukan paragraf, yaitu (1) persyaratan kesatuan atau keutuhan yang ditandai oleh satu gagasan dasar dan sejumlah gagasan pengembang, (2) persyaratan pengembangan yang ditandai oleh adanya kalimat topik dan sejumlah kalimat pengembang, (3) persyaratan kepaduan yang ditandai oleh hubungan yang serasi antara isi kalimat dalam paragraf, (4) persyaratan kekompakan yang ditandai oleh keserasian hubungan bentuk struktur dan leksikon. – Keterampilan Menulis Paragraf



Tidak ada komentar:

Posting Komentar